Atambua merupakan salah satu
kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Belu. Kota
ini mengukir banyak cerita kami para guru SM3T yang mengabdi di Kabupaten Belu.
Agustus 2015 - Agustus 2016 masa
kami mengahabiskan waktu disana, kota yang menjadi tempat tujuan kami untuk
membeli kebutuhan pokok sehari-hari ditempat pengabdian masing-masing, kota
yang menjadi tujuan kami ketika kami refresing, kota yang menjadi tempat
nongkrong kami ketika libur telah tiba.
Saya dan Risa (teman se
penempatan) merupakan bagian dari orang yang bahagia ketika mau ke kota
Atambua, karena jarak yang sangat jauh dari kota menyulitkan kami untuk
mendapatkan barang-barang pokok harian kami, misalnya Beras, Air, minyak Tanah,
minyak goreng dan bahan pokok lainnya. Air meneral salah barang yang wajib kami
beli tiap bulannya, bahkan sampai 10 dus dalam kemasan besar. Ini dikarnakan
kondisi geografis kami yang sangat sulit untuk mendapatkan air, ditambah airnya
pun sedikit mengandung kapur.
Lain lagi ketika libur datang,
misalnya pada bulan Ramadhan, libur keagamaan, libur hari nasional itu
merupakan hari yang ditunggu-tunggu karena kami akan berangkat untuk melihat
suasana kota. Bukan berarti suasana desa kami tidak bagus ya...hee
Suasana desa dan kota tentu
memiliki daya tarik masing-masing yang selalu ada ruang dihati kami. Karna hari-hari
kami habiskan didesa makanya kami sangat antusias kalau mau brangkat kekota. Apalagi
Cuma 1 kali dalam sebulan dan tentunya ketika gajian tiba..
Oea.. kambeli ke kota atambua.
Masih teringat jelas susunan
kota yang menawan, ojek dimana-mana, nasi kuning ditenda biru, ketenagan
melihat mesjid, pasar Loloa yang menguras kantong, buahan yang murah, alun-alun
yang menarik hati, internetan sepuasnya hanya Rp 5000,. Belum lagi semua jajanan
makanan yang selalu tersedia, dan yang paling penting adalah tempat menyatukan
perasaan bersama teman-teman di Mess.
Kita bahas
satu-satu ya, yang pertama ojek dimana-mana.
Ojek satu-satunya teransportasi
yang bisa membawa kami keliling kota, ojek selalu ada disetiap jalan dan setiap
kami mau pergi kesuatu tempat, dan tidak akan menunggu waktu lama untuk berdiri
sang ojekpun akan datang memanggil. Bus kota, Oplet tidak ada disana, jikapun
ada bukan untuk transportasi keliling kota tapi transportasi ke desa menuju
kota atau kota menuju desa.
Khusus ke desa kami yaitu desa
Loonuna Kecamatan Lamaknen Selatan kami menggunakan bus dan oto kijang sebagai
alat transportasi kami, cukup membayar Rp.30.000 kami sudah bisa sampai kekota.
Jadi kalau kami pulang menuju desa kami menunggu diterminal atau di kota lama untuk
menunggu bus. Tetapi jika kami ingin pulang memakai oto kijang kadang bisa
menunggu dipasar saja.
Nasi kuning
tenda biru...
Aduuuu,,, masih terasa
dimulut ketika membayangkan enak dan
gurihnya nasi kuning tenda biru atambua. Jika dikota pagi-pagi kami akan
mendata teman-teman yang mau sarapan dan tentunya mengumpulkan uang untuk
dititipkan ke[ada teman yang berangkat. Maklum... biar irit ojek...hee
Ketenangan melihat
mesjid
Mengingat tempat tugas kami 100%
Katolik, tentu kami tidak pernah melihat orang yang shalat dimesjid, karna yang
tersedia tentunya gereja. Nah jadi ketika dikota salah satu tempat menenangkan
dan menguatkan diri ya tentunya di Mesjid.
Pasar loloa
yang menguras kantong
Saya salah satu orang selalu
menunggu hari minggu tiba, karena ada pasar Loloa. Pasar Loloa ini menjual
barang-barang bekas seperti pakaian, tas, sepatu bekas yang kualitasnya sangat
bagus. Mungkin karna kota ini merupakan kota yang berbatas langsung dengan luar
negri jadi barang-barang yang datang masih belum disortir. Masalah harga sangat
bersahabat sekali dengan kantong kami,hee.. pakaian mulai dari harga Rp 2.000-
3.000- 5.000 sampai 100.000. dan kualitasnya barang Mall punya. Ya kalau habis
belanja saya dan teman-teman pada nyuci dan jemuran pada penuh.
Buahan yang
murah
Bagi kami pecinta buah, yang biasanya
mendapatkan dengan harga yang normal maka disana kami mendapatkan dengan harga
yang sangat murah. Misalnya buah pokat Cuma Rp 4.000-5.000 /kg nya dan
begitupun denganbuah-buah yang lain. Murahnya itu disebabkan karna suburnya
tanah dan banyaknya buah sehingga masyarakat pada menjualnya dengan harga yang
rendah, dan ini membuat kami selalu bahagia..
Alun alun yang
menarik hati
Ketika sore
alun-alun Atambua dikunjungi oleh banyak orang, baik untuk sekedar duduk-duduk,
cerita bareng, olahraga bersama, joging bersama teman-teman, atau sekedar
menikmati jajanan. Dan tentunya akan melepas lelah dan tempat refresing bagi
kami. Lain lagi jika ada pasar malam, pertunjukan-pertunjukan daerah Belu,
Pestival , konser Artis Nasional juga sering lo disana, setahun disana saja
kami menikmati konsernya Kikan, Slank, dan Mario go Claw, hmmm alun-alun Atambua
akan menjadi semakin ramai dikunjungi.
Internetan
sepuasnya hanya Rp 5000,.
Tidak jauh
dari dari alun-alun terdapat Grapari, grapari tempat kami terhubung sepuasnya
dengan internet. Cuma bayar Rp 5.000 kami bisa sepuaskan online. Jaringan
internet yang bagus, dan cepat sangat kami butuhkan disana karna didesa
tentunya kami tidak akan mendpaatkan hal itu. Disanalah kami mencurahkan rasa
suka, duka dalam media sosial, mengupload dokumentasi selama pengabdian atau
hanya sekedar memberikan dan mecari informasi dengan dunia luar kami. Kadang kalau
disana kami membawa bekal minum, makanan agar bisa berlama-lama tentunya.
Belum lagi semua jajanan dan nasi padang yang
selalu tersedia
Kalau sudah sampai kota saatnya
kami dapat menikmati jajanan yang selalu tersedia dikota misalnya lontong
sayur, makanan ringan, siomai, bakso bakar, es esan, cendol dan tentunya nasi
padang yang selalu ngangenin..kalau didesa ya apa-apa harus masak dulu. Kalau dikota
ya tinggal tunggu ojek beli deh makanannya.
dan yang paling penting adalah tempat
menyatukan perasaan bersama teman-teman di Mess.
Dan yang dirindukan selanjutnya
ya kumpul bareng sama teman-teman seperjuangan. Disanalah kami bersenda gurau
bersama, masak bersama, makan bersama dan tidur bersama. Curhat yang tiada
habisnya, bahan cerita yang tidak ada hentinya, dan ketawa sejadi-jadinya.
Jadi kekota Atambua merupakan
hal yang sangat menyenangkan bagi kami. Kota yang selalu memiliki cerita di
relung jiwa kami, dan Kota yang menyimpan semua kenangan kami.
Semoga dilain
waktu, diberiakan Allah kesehatan, dan Rizki yang cukup. kota Atambua salah
satu kota yang menarik untuk dikunjungi kembali. Kota yang mahal bagi kami yang
telah menyimpan setahun kenangan kami.