Rabu, 08 April 2020

ATAMBUA KOTA KENANGAN



                Atambua merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Belu. Kota ini mengukir banyak cerita kami para guru SM3T yang mengabdi di Kabupaten Belu.
                Agustus 2015 - Agustus 2016 masa kami mengahabiskan waktu disana, kota yang menjadi tempat tujuan kami untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari ditempat pengabdian masing-masing, kota yang menjadi tujuan kami ketika kami refresing, kota yang menjadi tempat nongkrong kami ketika libur telah tiba.
                Saya dan Risa (teman se penempatan) merupakan bagian dari orang yang bahagia ketika mau ke kota Atambua, karena jarak yang sangat jauh dari kota menyulitkan kami untuk mendapatkan barang-barang pokok harian kami, misalnya Beras, Air, minyak Tanah, minyak goreng dan bahan pokok lainnya. Air meneral salah barang yang wajib kami beli tiap bulannya, bahkan sampai 10 dus dalam kemasan besar. Ini dikarnakan kondisi geografis kami yang sangat sulit untuk mendapatkan air, ditambah airnya pun sedikit mengandung kapur.
                Lain lagi ketika libur datang, misalnya pada bulan Ramadhan, libur keagamaan, libur hari nasional itu merupakan hari yang ditunggu-tunggu karena kami akan berangkat untuk melihat suasana kota. Bukan berarti suasana desa kami tidak bagus ya...hee
                Suasana desa dan kota tentu memiliki daya tarik masing-masing yang selalu ada ruang dihati kami. Karna hari-hari kami habiskan didesa makanya kami sangat antusias kalau mau brangkat kekota. Apalagi Cuma 1 kali dalam sebulan dan tentunya ketika gajian tiba..
Oea.. kambeli ke kota atambua.
                Masih teringat jelas susunan kota yang menawan, ojek dimana-mana, nasi kuning ditenda biru, ketenagan melihat mesjid, pasar Loloa yang menguras kantong, buahan yang murah, alun-alun yang menarik hati, internetan sepuasnya hanya Rp 5000,. Belum lagi semua jajanan makanan yang selalu tersedia, dan yang paling penting adalah tempat menyatukan perasaan bersama teman-teman di Mess.
Kita bahas satu-satu ya, yang pertama ojek dimana-mana.
                Ojek satu-satunya teransportasi yang bisa membawa kami keliling kota, ojek selalu ada disetiap jalan dan setiap kami mau pergi kesuatu tempat, dan tidak akan menunggu waktu lama untuk berdiri sang ojekpun akan datang memanggil. Bus kota, Oplet tidak ada disana, jikapun ada bukan untuk transportasi keliling kota tapi transportasi ke desa menuju kota atau kota menuju desa.
                Khusus ke desa kami yaitu desa Loonuna Kecamatan Lamaknen Selatan kami menggunakan bus dan oto kijang sebagai alat transportasi kami, cukup membayar Rp.30.000 kami sudah bisa sampai kekota. Jadi kalau kami pulang menuju desa kami  menunggu diterminal atau di kota lama untuk menunggu bus. Tetapi jika kami ingin pulang memakai oto kijang kadang bisa menunggu dipasar saja.
Nasi kuning tenda biru...
                Aduuuu,,, masih terasa dimulut  ketika membayangkan enak dan gurihnya nasi kuning tenda biru atambua. Jika dikota pagi-pagi kami akan mendata teman-teman yang mau sarapan dan tentunya mengumpulkan uang untuk dititipkan ke[ada teman yang berangkat. Maklum... biar irit ojek...hee
Ketenangan melihat mesjid
                Mengingat tempat tugas kami 100% Katolik, tentu kami tidak pernah melihat orang yang shalat dimesjid, karna yang tersedia tentunya gereja. Nah jadi ketika dikota salah satu tempat menenangkan dan menguatkan diri ya tentunya di Mesjid.
Pasar loloa yang menguras kantong
                Saya salah satu orang selalu menunggu hari minggu tiba, karena ada pasar Loloa. Pasar Loloa ini menjual barang-barang bekas seperti pakaian, tas, sepatu bekas yang kualitasnya sangat bagus. Mungkin karna kota ini merupakan kota yang berbatas langsung dengan luar negri jadi barang-barang yang datang masih belum disortir. Masalah harga sangat bersahabat sekali dengan kantong kami,hee.. pakaian mulai dari harga Rp 2.000- 3.000- 5.000 sampai 100.000. dan kualitasnya barang Mall punya. Ya kalau habis belanja saya dan teman-teman pada nyuci dan jemuran pada penuh.
Buahan yang murah
                Bagi kami pecinta buah, yang biasanya mendapatkan dengan harga yang normal maka disana kami mendapatkan dengan harga yang sangat murah. Misalnya buah pokat Cuma Rp 4.000-5.000 /kg nya dan begitupun denganbuah-buah yang lain. Murahnya itu disebabkan karna suburnya tanah dan banyaknya buah sehingga masyarakat pada menjualnya dengan harga yang rendah, dan ini membuat kami selalu bahagia..
Alun alun yang menarik hati
             Ketika sore alun-alun Atambua dikunjungi oleh banyak orang, baik untuk sekedar duduk-duduk, cerita bareng, olahraga bersama, joging bersama teman-teman, atau sekedar menikmati jajanan. Dan tentunya akan melepas lelah dan tempat refresing bagi kami. Lain lagi jika ada pasar malam, pertunjukan-pertunjukan daerah Belu, Pestival , konser Artis Nasional juga sering lo disana, setahun disana saja kami menikmati konsernya Kikan, Slank, dan Mario go Claw, hmmm alun-alun Atambua akan menjadi semakin ramai dikunjungi.
Internetan sepuasnya hanya Rp 5000,.
             Tidak jauh dari dari alun-alun terdapat Grapari, grapari tempat kami terhubung sepuasnya dengan internet. Cuma bayar Rp 5.000 kami bisa sepuaskan online. Jaringan internet yang bagus, dan cepat sangat kami butuhkan disana karna didesa tentunya kami tidak akan mendpaatkan hal itu. Disanalah kami mencurahkan rasa suka, duka dalam media sosial, mengupload dokumentasi selama pengabdian atau hanya sekedar memberikan dan mecari informasi dengan dunia luar kami. Kadang kalau disana kami membawa bekal minum, makanan agar bisa berlama-lama tentunya.
 Belum lagi semua jajanan dan nasi padang yang selalu tersedia
                Kalau sudah sampai kota saatnya kami dapat menikmati jajanan yang selalu tersedia dikota misalnya lontong sayur, makanan ringan, siomai, bakso bakar, es esan, cendol dan tentunya nasi padang yang selalu ngangenin..kalau didesa ya apa-apa harus masak dulu. Kalau dikota ya tinggal tunggu ojek beli deh makanannya.
 dan yang paling penting adalah tempat menyatukan perasaan bersama teman-teman di Mess.
                Dan yang dirindukan selanjutnya ya kumpul bareng sama teman-teman seperjuangan. Disanalah kami bersenda gurau bersama, masak bersama, makan bersama dan tidur bersama. Curhat yang tiada habisnya, bahan cerita yang tidak ada hentinya, dan ketawa sejadi-jadinya.

                Jadi kekota Atambua merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi kami. Kota yang selalu memiliki cerita di relung jiwa kami, dan Kota yang menyimpan semua kenangan kami.
Semoga dilain waktu, diberiakan Allah kesehatan, dan Rizki yang cukup. kota Atambua salah satu kota yang menarik untuk dikunjungi kembali. Kota yang mahal bagi kami yang telah menyimpan setahun kenangan kami.  





Tidak ada komentar:

Posting Komentar