Senin, 22 Mei 2017

Konsep berfikir diakronik dan sinkronik dalam sejarah


Konsep berfikir diakronik dan sinkronik dalam sejarah

Perlu kita garis bawahi, kedua konsep berfikir tersebut tentang waktu. Dalam pembelajaran sejarah kadang kedua konsep ini sulit dibedakan.
a.   Diakronik
Berasal dari bahasa yunani “dia” berarti melalui dan “khronas” berarti waktu. Berfikir diakronis dalam sejarah memandang suatu peristiwa sejarah dalam dinamika dan perkembangan dari waktu-kewaktu. Aspek sebab akibat akan terlihat dalam konsep berfikir ini. Untuk mengetahui mengapa suatu peristiwa itu terjadi, maka perlu dilihat peristiwa sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Kita tidak bisa memberikan suatu gagasan tanpa melihat faktor latar belakang suatu peristiwa tersebut.

b.   Sinkronik
Berasal dari bahasa yunani “syn” berarti dengan dan “khronas” berarti waktu. Konsep berfikir ini memandang suatu peristiwa sejarah yang mengandung multidimensi ilmu yang ikut mempengaruhi suatu peristiwa sejarah yang berada dalam kurun waktu tertentu. Kajian ini meluputi segala aspek yang mendukung untuk mengungkapkan suatu peristiwa bukan mengkaji dalam aspek perkembangannya. Menurut abdul chaer (2003;14) linguistik sinkronis mengkaji bahasa/peristiwa dalam suatu waktu yang terbatas.
Berikut adalah Contoh perbandingan konsep berfikir diakronik dan sinkronis dalam suatu peristiwa sejarah

Contoh
Berfikir Diakronik
Berfikir Sinkronik
Proklamasi
Proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945 merupakan hasil dari perjuangan panjang bangsa Indonesia
kegigihan golongan muda mendorong terjadinya proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945
Kolonial
kolonialisme yang diterapkan oleh bangsa-bangsa Eropa memberikan semangat juang dan rasa nasionalisme rakyat Indonesia
Perlawanan bangsa Indonesia terhadapkolonialisme Belanda digerakkan oleh berbagai faktor
Kota Pekanbaru

Dinamika  kota pekanbaru dari waktu ke waktu
Perkembangan kota pekanbaru dapat berdampak terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar