Konsep berfikir diakronik dan sinkronik dalam sejarah
Perlu
kita garis bawahi, kedua konsep berfikir tersebut tentang waktu. Dalam
pembelajaran sejarah kadang kedua konsep ini sulit dibedakan.
a.
Diakronik
Berasal
dari bahasa yunani “dia” berarti melalui dan “khronas” berarti waktu. Berfikir
diakronis dalam sejarah memandang suatu peristiwa sejarah dalam dinamika dan
perkembangan dari waktu-kewaktu. Aspek sebab akibat akan terlihat dalam konsep
berfikir ini. Untuk mengetahui mengapa suatu peristiwa itu terjadi, maka perlu
dilihat peristiwa sebelum peristiwa tersebut terjadi.
Kita tidak
bisa memberikan suatu gagasan tanpa melihat faktor latar belakang suatu
peristiwa tersebut.
b.
Sinkronik
Berasal
dari bahasa yunani “syn” berarti dengan dan “khronas” berarti waktu. Konsep
berfikir ini memandang suatu peristiwa sejarah yang mengandung multidimensi
ilmu yang ikut mempengaruhi suatu peristiwa sejarah yang berada dalam kurun
waktu tertentu. Kajian ini meluputi segala aspek yang mendukung untuk
mengungkapkan suatu peristiwa bukan mengkaji dalam aspek perkembangannya. Menurut
abdul chaer (2003;14) linguistik sinkronis mengkaji bahasa/peristiwa dalam
suatu waktu yang terbatas.
Berikut adalah Contoh perbandingan konsep berfikir
diakronik dan sinkronis dalam suatu peristiwa sejarah
Contoh
|
Berfikir Diakronik
|
|
Proklamasi
|
kegigihan golongan muda mendorong terjadinya
proklamasi kemerdekaan 17 agustus 1945
|
|
Kolonial
|
kolonialisme yang diterapkan oleh bangsa-bangsa
Eropa memberikan semangat juang dan rasa nasionalisme rakyat Indonesia
|
|
Kota Pekanbaru
|
Dinamika kota
pekanbaru dari waktu ke waktu
|
Perkembangan kota pekanbaru dapat berdampak
terhadap ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar