Contoh RPP K.13 Edisi Revisi, Sejarah XI 3.5.
3.5 dalam materi Sejarah Indonesia (Wajib) kelas XI terdapat 2x pertemuan. RPP yang disajikan ini adalah untuk pertemuan ke-2.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan
Pendidikan :
SMAN 11
Yogyakarta
Mata
Pelajaran : Sejarah Wajib
Kelas / Semester : XI / 1
Materi
Pokok : Kependuduan bangsa Jepang di Indonesia
Sub materi pokok : Respon respon bangsa Indonesia
terhadap bangsa Jepang
Alokasi Waktu : 2 JP (1JP X45Menit)
A. Kompetensi Inti
K.3
|
K.4
|
Memahami,
menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
|
Mengolah,
menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak
secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan
|
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
||
|
3.5.1.
Menganalisis peran rakyat
Indonesia terhadap organisasi-organisasi pembentuakan jepang
3.5.2.
Menganalisis pemberontakan- pemberontakan
terhadap kependudukan Jepang
3.5.3.
Menganalisis dampak (sosial, politik,
ekonomi, birokrasi, militer, budaya) kependudukan Jepang di Indonesia
4.5
.1 Mempersentasikan sifat
pendudukan Jepang dan respon bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk Power
Point
|
C. Tujuan Pembelajaran :
Setelah
mengikuti proses pembelajaran peserta didik dapat:
1.
Menjelaskan peran rakyat Indonesia dalam salah satu organisasi
bentukan Jepang.
2.
Menganalisis minimal
2 bentuk pemberontakan terhadap pendudukan Jepang.
3.
Menganalisis minimal 3 dampak pendudukan Jepang di
Indonesia.
4.
Mempersentasikan sifat pendudukan Jepang dan respon
bangsa Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk Power Point.
D. Materi Pembelajaran:
Kependuduan bangsa
Jepang di Indonesia
·
Peran rakyat Indonesia dalam organisasi-organisasi
bentukan Jepang
·
pemberontakan rakyat Indonesia pada masa kependudukan Jepang
·
Dampak (Sosial, Politik, Ekonomi, Birokrasi, Militer,
Budaya) kependudukan Jepang di Indonesia
NilaiKarakter yang diharapkan : Kepemimpinan dan kerja sama
E. Metode Pembelajaran:
·
Model Pembelajaran : Debat
·
Metode pembelajaran :
Diskusi, Argumentasi, Tanggapan, tanya
jawab, kuis, kelompok penugasan.
F. Media dan Alat Pembelajaran
Media:
1.
Power Point
2.
Gambar
3.
Buku yang relevan
4.
Internet
Alat:
5.
Laptop
6.
LCD projector
7.
Hp
G. Sumber Belajar
1.
Badrika, I Wayan. 2005. Sejarah Nasional Indonesia dan Umum SMA Jilid 1. Jakarta:
Erlangga
2.
Tim kreatif sejarah. Buku Sejarah SMA/MA Kelas XI.
Jakarta; Bumi Aksara
3.
Gottschalk, Louis diterjemahkan Nugroho
Notosusanto. 1986. Mengerti Sejarah.
Jakarta: UI Press
4.
Onghokham. 1987. Runtuhnya Hindia Belanda. Jakarta;
PT.Gramedia
5.
De Jong, Dr. 1985. Kependudukan Jepang di Indonesia. Jakarta;
kasiant Blanc
6.
Hugiono,dkk.1987. Pengantar Ilmu Sejarah. Jakarta:
Bina Aksara.
A. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke dua dalam KD 3.5
Kegiatan
|
Deskripsi
|
Abstraksi
Waktu
|
Pendahuluan
|
·
Menyiapkan peserta didik secara psikis
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran.
·
Doa bersama bersyukur atas kesehatan
dan kehidupan yang sempurna.
·
Untuk menarik perhatian
peserta didik, guru bersama peserta didik melakukan bebarapa gerakan
peregangan.
·
Guru melakukan refleksi untuk
pembahasan sebelumnya, dan mengkaitkan topik tersebut dengan topik yang akan
dibahas.
·
Sebelum menyampaikan topik
pembelajaran
·
Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai
·
Menyampaikan lingkup dan tehnik
penilaian yang akan digunakan
·
Guru menyampaikan metode dan
model pembelajaran yaitu model pembelajaran Debat.
·
Guru telah membagi siswa
kedalam dua kelompok besar yaitu kelompok Pro dan Kontra
·
Guru mengintruksikan kepada
peserta didik untuk duduk kedalam kelompok besar dan sekaligus memberikan
arahan untuk masing-masing individu harus mengemukakan pendapatnya.
·
Jalannya debat akan dilakukan
oleh guru sebagai moderator sekaligus pengamat debat.
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
|
Mengamati
Guru
menayangkan beberapa slide gambar tentang hubungan internasional jepang
dengan indonesia.
Sebelum masuk
kegiatan inti Guru akan memberikan gambaran umum tentang kependuduan jepang
di Indonesia dalam sejarah.
Menanya
Peserta didik
diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada yang perlu ditanyakan mengenai gambaran umum kependudukan Jepang
di Indonesia.
Mengumpulkan
informasi
Mengumpulkan dan identifikasi
Didalam
kelompok guru memberikan waktu 10 menit untuk mengumpulkan dan
mengidentifikasikan data yang berkaitan dengan pembahasan debat
Mengkomunikasikan
Pada
tahap ini debat akan dilakukan
Guru
memandu jalannya debat, sesi pertama dimulai dengan sesi argumentasi dari
kelompok pro dan selanjutnya kontra. Masing-masing 3 menit
Sesi
kedua adalah sesi saling menanggapi dari sesi argumentasi. Masing-masing 4
menit
Sesi
ketiga adalah sesi debat atau adu argementasi masing-masing 5 menit. Jika ada
sanggahan hanya diperbolehkan dalam waktu 20 detik (maksimal 3x sanggahan)
ini dilakukan secara bergantian Pro ke Kontra, begitu sebaliknya.
Tahap
akhir adalah sesi kesimpulan. Masing-masing 2 menit
Kesimpulan
Guru mengkoreksi jika ada
jawaban atau tanggapan yang kurang tepat, dan memberikan penguatan jika
jawabannya tepat.
Guru memberikan pemahaman
jika tujuan pembelajaran belum tercapai.
Setelah selesai guru
menanyakan apakah semua peseta didik sudah memahami pelajarah hari ini.
Guru bersama peserta didik
menyimpulkan materi yang telah dibahas.
Evaluasi
Guru memberikan evaluasi kepada peserta didik diberikan
dalam bentuk kuis/tes tulis (soal terlampir)
|
65
menit
|
Penutup
|
Refleksi
·
Guru sekali lagi menegaskan agar para
peserta didik tetap bersyukur kepada Tuhan Yang Esa yang telah menjadikan manusia sebagai makhluk yang sempurna.
·
Guru menanyakan kepada
peserta didik bagaimana perasaan peserta didik setelah proses pembelajaran.
·
Guru dan peserta didik
mencari nilai yang terkandung dalam proses belajar pada pembahasan ini.
Tugas lanjutan KD 4.10
Guru menugaskan Membuat kesimpulan dalam bentuk PPT mengenai kependuduan jepang di Indonesia
·
Menginformasikan materi pertemuan berikutnya : tentang akan di adakannya
ulangan KD 3.5, (diharapkan untuk belajar dirumah)
·
Kegiatan diakhiri dengan doa bersama dan salam.
|
10
menit
|
B.
Penilaian
Hasil Belajar
a.
Jenis dan Teknik Penilaian:
1)
Jenis nilai aspek Sikap dengan Teknik
Pengamatan/observasi.
2)
Jenis nilai aspek pengetahuan dengan Teknik Tes tulis
3)
Jenis nilai ketrampilan dengan teknik pengammatan
b.
Bentuk Instrumen
1)
Penilaian
Sikap (terlampir)
a)
Bentuk : Pengamatan sikap
b)
Instrumen : jurnal penilaian sikap
2)
Penilaian
Pengetahuan (terlampir)
a)
Bentuk : Tes tulis
b)
Instrumen : Soal Essay
3)
Penilaian Keterampilan (terlampir)
a)
Bentuk : Keterampilan dalam
diskusi
b)
Instrumen : Jurnal penilaian keterampilan
Yogyakarata , 1 Mei 2017
Guru Mata
Pelajaran
Iren Novita Sari, S.Pd
PENILAIAN
Kisi-kisi Soal
Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia
Kelas/ Semester : X/1
Bentuk Soal : Uraian
Tujuan penilaian
|
Kisi-kisi soal evaluasi
|
No. Soal
|
||||||||
|
·
Peran rakyat Indonesia dalam
salah satu organisasi bentukan Jepang.
·
Bentuk pemberontakan terhadap
pendudukan Jepang.
·
Dampak pendudukan Jepang di
Indonesia.
|
1
2
3
|
||||||||
Nilai akhir = Nilai Perolehan
|
Soal kognitif
1.
Jelaskanlah salah satu peran rakyat Indonesia dalam salah
satu organisasi bentukan Jepang!
2. Bagaimana bentuk pemberontakan terhadap pendudukan Jepang. Minimal 2 bentuk
pemberontakan!
3. Bagaimana dampak (Sosial, Politik, Ekonomi, Birokrasi, Militer, Budaya)
pendudukan Jepang di Indonesia. Minimal 3 bentuk dampak!
Jawaban:
1.Pusat Tenaga Rakyat
atau Putera adalah organisasi yang dibentuk pemerintah jepang
di Indonesia dan dipimpin oleh Empat Serangkai, yaitu Ir.Soekarno, M. Hatta, K.H. Dewantara, dan K.H Mas Mansyur.. Tujuan
didirikannya Putera oleh Jepang adalah untuk mempersatukan rakyat Jawa dalam
menghadapi serangan Sekutu. Namun, oleh para pemimpin Indonesia, Putera justru
digunakan untuk memelihara perjuangan bagi terwujudnya Indonesia merdeka. Para
pemimpin Putera sering melakukan rapat-rapat raksasa untuk senantiasa melatih
semangat rakyat Indonesia. (Putera adalah
satu organisasi yang dimaksud;peserta didik boleh menjawab organisasi lainnya
2. Perlawanan di Jawa Barat
Pada bulan April 1944 rakyat di desa Kaplongan, kabupaten Indramayu bangkit
melawan Jepang sebagai akibat dari tindakan tentara Jepang yang melakukan
perampasan padi dan bahan makanan lain secara paksa. Di Kabupaten yang sama
tepatnya di desa Cidempet pada tanggal 30 Juli 1944 terjadi juga perlawan
rakyat dengan penyebab yang sama juga, yaitu kelaliman alat-alat pemerintahan
pendudukan Jepang.
Perlawanan di Aceh
Pada bulan November 1942 di daerah Cot Plieng, Lhoek
Seumawe terjadi perlawanan rakyat menentang pasukan Jepang. Perlawanan ini
dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Pada saat melaksanakan ibadah sholat Tengku
Abdul Jalil dan para pengikutnya dibunuh oleh pasukan Jepang. (ini adalah
dua dari banyaknya pemberontakan yang
dimaksud;peserta didik boleh menjawab pemberontakan lainnya)
3. a. Bidang sosial
·
Adanya praktik perbudakan wanita (yugun ianfu). Banyak wanita muda
Indonesia yang digunakan sebagai wanita penghibur bagi perang Jepang.
·
Kegiatan romusha yang menyengsarakan dan memiskinkan rakyat.
·
Pembatasan pers sehingga tidak ada pers yang independent dan pengawasan berada
di bawah pengawasan Jepang.
·
Terjadinya kondisi yang parah dan maraknya tindak kriminal seperti
perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
b. Bidang politik
Sejak awal
pemerintahannya, Jepang melarang bangsa Indonesia berserikat dan berkumpul.
Oleh karena itu, Jepang membubarkan organisasi-organisasi pergerakan nasional
yang dibentuk pada mas Hindia Belanda, kecuali MIAN. MIAI kemudian dibubarkan
dan digantikan dengan Masyumi. Para tokoh pergerakan nasional pada masa
pendudukan Jepang mengambil sikap kooperatif. Dengan sikap ini, meraka banyak
yang duduk dalam badan-badan yang dibentuk oleh pemerintah Jepang, seperti
Gerakan 3 A, Putera, dan Cuo Sangi In. Selain itu, para tokoh pergerakan
nasional juga memanfaatkan kesatuan-kesatuan pertahanan yang dibentuk oleh
Jepang, seperti Jawa Hokokai, Heiho, Peta, dan sebagainya.
Kebijaksanaan
pemerintah Jepang tersebut bertujuan untuk menarik simpati dan
mengerahkan rakyat Indonesia untuk membantu Jepang dalam perang melawan sekutu,
namun kenyataannya dimanfaatkan oleh para tokoh pergerakan nasional, sehingga
banyak memberikan keuntungan bagi perjuangan bangsa Indonesia. Dengan demikian,
pemerintah jepang berhasil melakukan pengekangan terhadap berbagi kegiatan
pergerakan nasional, namun tidak berhasil mengekang berkembangnya kesadaran
nasional bangsa Indonesia menuju Indonesia merdeka.
c.
Bidang ekonomi
Jepang berusaha
untuk mendapatkan dan menguasai sumber-sumber bahan mentah untuk industri
perang. Jepang membagi rencananya dalam dua tahap.
1. Tahap penguasaan, yakni menguasai seluruh kekayaan
alam termasuk kekayaan milik pemerintah Hindia Belanda.
Tahap penyusunan kembali struktur ekonomi wilayah dalam rangka memenuhi
kebutuhan perang. Sesuai denga tahap ini maka pola ekonomi perang dirancanakan
bahwa setiap wilayah harus melaksanakan autarki. Autarki, artinya setiap
wilayah harus mencukupi kebutuhan sendiri dan juga harus dapat menunjang
kebutuhan perang. Romusa mempunyai persamaan dengan kerja rodi atau kerja paksa
pada zaman Hindia Belanda, yakni kerja tanpa mendapatkan upah. (ini adalah
tiga dari banyaknya dampak yang
dimaksud;peserta didik boleh menjawab dampak lainnya)
PENILAIAN KETERAMPILAN KELOMPOK
DEBAT
Mata Pelajaran
|
:
|
Sejarah Indonesia
|
Tahun Pelajaran
|
:
|
2017-2018
|
|
Kelas
/ Semester
|
:
|
X / I
|
Waktu Pengamatan
|
:
|
NO
|
Nama Peserta Didik
|
Aspek yang dinilai
|
Skor
Rata2
|
|||||
Kemampuan
berkontribusi
|
Relevansi argumen
|
Etika dalam berbicara
|
Bertanya/menjawab
|
Menyimpulkan
|
||||
1
|
||||||||
2
|
||||||||
3
|
||||||||
4
|
||||||||
5
|
||||||||
6
|
||||||||
7
|
||||||||
8
|
||||||||
9
|
||||||||
10
|
||||||||
11
|
||||||||
12
|
||||||||
13
|
||||||||
Keterangan :
Rata-rata = Jumlah seluruh data
Banyak data
Banyak data
Skor:
·
0 – 74
= Kurang
·
75 – 80 = Cukup
·
81 – 90
= Baik
·
91 – 100
= Amat Baik.
JURNAL PENILAIAN
SIKAP SOSIAL
Satuan Pendidikan :
SMAN 11 Yogyakarta
Kelas/ Semester : XI / I(satu)
Tahun Pelajaran : 2017-2018
No.
|
Waktu
|
Nama
|
Butir Sikap yang dinilai
|
Kett
|
|
Kepemimpinan
|
Kerja sama
|
||||
Instrumen Penilaian
Sikap Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah kemampuan untuk bertanggung jawab, disiplin serta kemampuan untuk memberikan
gagasan-gagasan baru yang dapat diterapkan dalam memecahkan masalah, atau
sebagaikemampuan untuk melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang
sudah ada sebelumnya.
Nama siswa
|
Instrumen
|
Skor 1-4
|
kett
|
|
|||
|
|||
|
|||
|
|||
|
Keterangan:
Skor 1 :
Kurang Baik
Skor 2 :
Cukup Baik
Skor 3 :
Baik
Skor 4 :
Sangat Baik
Instrumen Penilaian
gotong royong
Kerja sama adlaah bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara ikhlas
Nama siswa
|
Instrumen
|
Skor 1-4
|
kett
|
|
|||
|
|||
|
|||
|
|||
|
Keterangan:
Skor 1 :
Kurang Baik
Skor 2 :
Cukup Baik
Skor 3 :
Baik
Skor 4 :
Sangat Baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar