Rabu, 08 April 2020

ATAMBUA KOTA KENANGAN



                Atambua merupakan salah satu kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur, tepatnya di Kabupaten Belu. Kota ini mengukir banyak cerita kami para guru SM3T yang mengabdi di Kabupaten Belu.
                Agustus 2015 - Agustus 2016 masa kami mengahabiskan waktu disana, kota yang menjadi tempat tujuan kami untuk membeli kebutuhan pokok sehari-hari ditempat pengabdian masing-masing, kota yang menjadi tujuan kami ketika kami refresing, kota yang menjadi tempat nongkrong kami ketika libur telah tiba.
                Saya dan Risa (teman se penempatan) merupakan bagian dari orang yang bahagia ketika mau ke kota Atambua, karena jarak yang sangat jauh dari kota menyulitkan kami untuk mendapatkan barang-barang pokok harian kami, misalnya Beras, Air, minyak Tanah, minyak goreng dan bahan pokok lainnya. Air meneral salah barang yang wajib kami beli tiap bulannya, bahkan sampai 10 dus dalam kemasan besar. Ini dikarnakan kondisi geografis kami yang sangat sulit untuk mendapatkan air, ditambah airnya pun sedikit mengandung kapur.
                Lain lagi ketika libur datang, misalnya pada bulan Ramadhan, libur keagamaan, libur hari nasional itu merupakan hari yang ditunggu-tunggu karena kami akan berangkat untuk melihat suasana kota. Bukan berarti suasana desa kami tidak bagus ya...hee
                Suasana desa dan kota tentu memiliki daya tarik masing-masing yang selalu ada ruang dihati kami. Karna hari-hari kami habiskan didesa makanya kami sangat antusias kalau mau brangkat kekota. Apalagi Cuma 1 kali dalam sebulan dan tentunya ketika gajian tiba..
Oea.. kambeli ke kota atambua.
                Masih teringat jelas susunan kota yang menawan, ojek dimana-mana, nasi kuning ditenda biru, ketenagan melihat mesjid, pasar Loloa yang menguras kantong, buahan yang murah, alun-alun yang menarik hati, internetan sepuasnya hanya Rp 5000,. Belum lagi semua jajanan makanan yang selalu tersedia, dan yang paling penting adalah tempat menyatukan perasaan bersama teman-teman di Mess.
Kita bahas satu-satu ya, yang pertama ojek dimana-mana.
                Ojek satu-satunya teransportasi yang bisa membawa kami keliling kota, ojek selalu ada disetiap jalan dan setiap kami mau pergi kesuatu tempat, dan tidak akan menunggu waktu lama untuk berdiri sang ojekpun akan datang memanggil. Bus kota, Oplet tidak ada disana, jikapun ada bukan untuk transportasi keliling kota tapi transportasi ke desa menuju kota atau kota menuju desa.
                Khusus ke desa kami yaitu desa Loonuna Kecamatan Lamaknen Selatan kami menggunakan bus dan oto kijang sebagai alat transportasi kami, cukup membayar Rp.30.000 kami sudah bisa sampai kekota. Jadi kalau kami pulang menuju desa kami  menunggu diterminal atau di kota lama untuk menunggu bus. Tetapi jika kami ingin pulang memakai oto kijang kadang bisa menunggu dipasar saja.
Nasi kuning tenda biru...
                Aduuuu,,, masih terasa dimulut  ketika membayangkan enak dan gurihnya nasi kuning tenda biru atambua. Jika dikota pagi-pagi kami akan mendata teman-teman yang mau sarapan dan tentunya mengumpulkan uang untuk dititipkan ke[ada teman yang berangkat. Maklum... biar irit ojek...hee
Ketenangan melihat mesjid
                Mengingat tempat tugas kami 100% Katolik, tentu kami tidak pernah melihat orang yang shalat dimesjid, karna yang tersedia tentunya gereja. Nah jadi ketika dikota salah satu tempat menenangkan dan menguatkan diri ya tentunya di Mesjid.
Pasar loloa yang menguras kantong
                Saya salah satu orang selalu menunggu hari minggu tiba, karena ada pasar Loloa. Pasar Loloa ini menjual barang-barang bekas seperti pakaian, tas, sepatu bekas yang kualitasnya sangat bagus. Mungkin karna kota ini merupakan kota yang berbatas langsung dengan luar negri jadi barang-barang yang datang masih belum disortir. Masalah harga sangat bersahabat sekali dengan kantong kami,hee.. pakaian mulai dari harga Rp 2.000- 3.000- 5.000 sampai 100.000. dan kualitasnya barang Mall punya. Ya kalau habis belanja saya dan teman-teman pada nyuci dan jemuran pada penuh.
Buahan yang murah
                Bagi kami pecinta buah, yang biasanya mendapatkan dengan harga yang normal maka disana kami mendapatkan dengan harga yang sangat murah. Misalnya buah pokat Cuma Rp 4.000-5.000 /kg nya dan begitupun denganbuah-buah yang lain. Murahnya itu disebabkan karna suburnya tanah dan banyaknya buah sehingga masyarakat pada menjualnya dengan harga yang rendah, dan ini membuat kami selalu bahagia..
Alun alun yang menarik hati
             Ketika sore alun-alun Atambua dikunjungi oleh banyak orang, baik untuk sekedar duduk-duduk, cerita bareng, olahraga bersama, joging bersama teman-teman, atau sekedar menikmati jajanan. Dan tentunya akan melepas lelah dan tempat refresing bagi kami. Lain lagi jika ada pasar malam, pertunjukan-pertunjukan daerah Belu, Pestival , konser Artis Nasional juga sering lo disana, setahun disana saja kami menikmati konsernya Kikan, Slank, dan Mario go Claw, hmmm alun-alun Atambua akan menjadi semakin ramai dikunjungi.
Internetan sepuasnya hanya Rp 5000,.
             Tidak jauh dari dari alun-alun terdapat Grapari, grapari tempat kami terhubung sepuasnya dengan internet. Cuma bayar Rp 5.000 kami bisa sepuaskan online. Jaringan internet yang bagus, dan cepat sangat kami butuhkan disana karna didesa tentunya kami tidak akan mendpaatkan hal itu. Disanalah kami mencurahkan rasa suka, duka dalam media sosial, mengupload dokumentasi selama pengabdian atau hanya sekedar memberikan dan mecari informasi dengan dunia luar kami. Kadang kalau disana kami membawa bekal minum, makanan agar bisa berlama-lama tentunya.
 Belum lagi semua jajanan dan nasi padang yang selalu tersedia
                Kalau sudah sampai kota saatnya kami dapat menikmati jajanan yang selalu tersedia dikota misalnya lontong sayur, makanan ringan, siomai, bakso bakar, es esan, cendol dan tentunya nasi padang yang selalu ngangenin..kalau didesa ya apa-apa harus masak dulu. Kalau dikota ya tinggal tunggu ojek beli deh makanannya.
 dan yang paling penting adalah tempat menyatukan perasaan bersama teman-teman di Mess.
                Dan yang dirindukan selanjutnya ya kumpul bareng sama teman-teman seperjuangan. Disanalah kami bersenda gurau bersama, masak bersama, makan bersama dan tidur bersama. Curhat yang tiada habisnya, bahan cerita yang tidak ada hentinya, dan ketawa sejadi-jadinya.

                Jadi kekota Atambua merupakan hal yang sangat menyenangkan bagi kami. Kota yang selalu memiliki cerita di relung jiwa kami, dan Kota yang menyimpan semua kenangan kami.
Semoga dilain waktu, diberiakan Allah kesehatan, dan Rizki yang cukup. kota Atambua salah satu kota yang menarik untuk dikunjungi kembali. Kota yang mahal bagi kami yang telah menyimpan setahun kenangan kami.  





Minggu, 05 April 2020

KESENJANGAN PENDIDIKAN “GURU ASET BANGSA”



Tema: Pengetahuan Generasi Muda Landasan Aksi Bersolusi

Kaisar hirohito “ berapa jumlah guru yang tersisa ? kita telah jatuh, karena kita tidak belajar. Kita kuat dalam senjata dan startegi perang, tapi kita tidak tahu bagaimana cara membuat bom yang sedahsyat itu, kalau tidak dengan belajar, bagaimna kita mengejar mereka, maka kumpulkan semua guru yang masih tersisa, karena sekarang kepada merekalah  kita akan berrtumpu, bukan kepada kekuatan pasukan”. Kata itu muncul ketika kaisar yang kecewa melihat kondisi negaranya hancur lebur yang disebabkan oleh ledakan bom yang ada di Nagasaki dan Hirosima yang menyebabkan puluhan juta masyarakat tewas, ditambah lagi dengan efek radiasi yang disebabkan oleh bom tersebut sehingga butuh puluhan tahun untuk memulihkan sejarah pilu tersebut. Hal itulah yang menyebabkan menyerahnya Jepang kepada Sekutu. Perkataan Kaisar Hirohito tersebut menandakan betapa berharapnya seorang kaisar kepada guru untuk memulihkan keadaan sehingga negara mampu bangkit kembali dan bahkan menjadi salah satu negara maju di dunia. Kemajuan Jepang tersebut hanyalah sebuah gambaran dan sebuah pengibaratan tentang pentingnya guru untuk negara.
Kesadaran akan pendidikan tentu saja tidak hanya di Jepang, di seluruh duniapun kita melihat betapa gencarnya pemerintah negara untuk memajukan pendidikan di negara masing-masing, termasuk Indonesia. Begitu berpengaruhnya guru dalam kemajuan bangsa, karena sudah tidak diragukan lagi guru adalah senjata utama untuk menjadikan pendidikan yang berkualitas. Ditangan gurulah akan menciptakan penerus bangsa yang akan menjadi pemimpin negeri ini, ditangan gurulah akan lahir generasi muda yang berkualitas yang memiliki akhlak, dan karakter yang dibutuhkan dalam era globalisasi ini.
Munculnya  pribahasa yang mengatakan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa adalah pengibaratkan tentang sosok guru yang jasanya tidak bisa dibayar dengan apapun.  Berbicara masalah pahlawan, pahlawan bukan berarti kita berjuang dan mengorbakan semangat dan berkorban darah demi suatu tujuan tertentu. Guru memberikan ilmu pengetahuan, mendidik akhlak yang baik demi kemerdekaan. Kemerdekaan dari kebodohan, kemerdekaan dari kemalasan, kemerdekaan dari ketertinggalan, dan kemerdekaan dari ketidak berdayaan, serta kemerdekaan dari kemiskinan. Sebab gurulah yang memegang peranan penting untuk membarikan jembatan kepada negerasi penerus untuk menuju kemajuan bangsa dan negara kita ini. Jadi guru merupakan aset bangsa yang  keberadaannya perlu dikelolah dengan baik. Melalui gurulah harapan dan cita-cita bangsa ini bisa tercapai. Ibaratnya memandang guru, berarti memandang masa depan sebagai aset bangsa.
Sebagai aset bangsa, keberadaaan guru harusnya diperhatikan dengan baik. Di Indonesia, masalah pendidikan adalah masalah yang belum ada habisnya menjadi pembahasan dan topik permasalahan. Salah satunya adalah masalah banyaknya guru yang meludak di perkotaan dan minim di pedesaan apalagi di daerah-daerah yang termasuk daerah 3T ( Terdepan, Terluar, Tertinggal). Bahkan tidak jarang kita melihat dan mendengar banyaknya guru-guru yang bekerja di luar profesinya, misalnya di kantor-kantor, Bank, penjaga toko, Supermarket dan lain lain.  Hal itu disebabkan banyaknya guru yang ada di sekolah-sekolah perkotaan sehingga susahnya mencari lowongan pekerjaan. Disisi lain, jika kita melihat di desa/daerah 3T sungguh berbanding terbalik dari kondisi di perkotaan. Banyak  sekolah-sekolah tutup karena tidak ada guru, anak-anak pulang karena gurunya tidak ada,  dan yang sering terjadi adalah guru mengajar untuk dua kelas sekaligus (guru rangkap). Sehingga terlihat sekali belum meratanya pendidikan kita. Dampaknya proses pembelajaran yang diharapkan belum mampu di nikmati oleh semua anak bangsa Indonesia. Padahal pemerataan pendidikan secara jelas termuat dalam Undang-Undang Dasar Negara kita tentang upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Berbiacara masalah pendidikan, sebenarnya upaya pemerataan pendidikan tersebut sebenarnya sudah dilaksanakan pada masa awal kemerdekaan. Ki Hajar Dewantara, nama tersebut pastinya sudah tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. Dimana beliau selain Menteri Pendidikan pertama Indonesia juga menjadi bapak pendidikan nasional Indonesia. Dalam catatan sejarah dituliskan bahwa beliay telah melahirkan pemikiran tentang tujuan pendidikan. Dimana, bangsa Indonesia perlu memikirkan tentang kemajuan bangsa secara keseluruhan tanpa membeda-bedakan Agama, Etnis, Suku, Ras, status ekonomi dan sebagainya, serta harus didasarkan kepada nilai-nilai kemerdekaan. Ini berarti diawal kemerdekaan saja, masalah pendidikan menjadi salah satu sorotan untuk diupayakan dengan baik.
Memang perlu kita ketahui mengenai persoalan belum meratanya pendidikan tersebut, sebenarnya sudah banyak solusi-solusi yang diberikan pemerintah untuk pemerataan guru, diantaranya Guru Daerah Terpencil, Sekolah Guru Indonesia, Indonesia Mengajar dan SM3T. Program-program tersebut diharapkan mampu mengatasi perbagai persoalan untuk pemerataan pendidikan. untuk mewujudkan cita-cita negara yang termuat dalam Undang-Undang Dasar 1945 dimana negara ingin mencerdaskan kehidupan Bangsa, dari Sabang-Merauke. Namun, yang menjadi persoalan disini upaya pemerintah tersebut tidak sepenuhnya membuat para guru untuk membulatkan tekat untuk mampu masuk ke daerah yang tergolong 3T tersebut. Dikatakan daerah 3T karena memang lokasinya sangat jauh dari pusat kota, sehingga inilah menyebabkan guru enggan untuk mengajar di daerah 3T, hal lain adalah masalah jalan transportasi yang ekstrim, budaya dan adat istiadat yang berbeda, bahasa, agama serta kondisi jarak yang menyebabkan para guru jauh dari keluarga. Karena faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi maksimalnya pentransferan ilmu tersebut kepada anak didik. Misalnya bahasa, perbedaan bahasa adalah salah satu faktor yang menjadi catatan guru didaerah. Dimana perbedaan bahasa dapat menyebabkan sulitnya guru untuk berkomunikasi dengan baik, di daerah 3T tidak heran ketika kita menemui, banyaknya anak didik yang tidak bisa berbahasa Indonesia dengan baik, sehingga proses balajar dan kominikasi antara guru dan anak tidak akan dapat berjalan dengan maksimal.
Bahkan tidak jarang jawaban yang kita dapatkan, ketika bertanya kepada guru yang pernah mengajar di daerah tersebut, untuk tidak mau kembali ke daerah pengabdiannya. Hal tersebut akan menjadi persoalan kembali, dimana daerah 3T hanya mendapatkan guru untuk beberapa tahun saja (sesuai dengan kontrak masing-masing program) sehingga solusi pemerataan pendidikan masih menjadi pembahasan yang belum ada habisnya.
Ketika persoalan tersebut diatas sudah terlihat, perlunya kita mencari solusi untuk menghilangkan persoalan-persoalan yang muncul. Berikut beberapa rekomendasi yang bisa dipertimbangkan:  
·         Adanya Program yang menuntut guru untuk melaksanakan pendidikan di daerahnya sendiri, artinya Kita untuk Daerah kita, Kita untuk Bangsa Kita, Kita untuk Negara Kita, Indonesia. Ketika  guru membangun pendidikan Indonesia hendaknya dimulai dari dearah masing-masing terlebih dahalu, dan hal itu dilakukan di seluruh Indonesia, maka tidak akan ada lagi persoalan adat istiadat, bahasa, agama, dan jarak guru dengan keluarganya akan tidak menjadi persoalan lagi, sehingga guru akan melaksanakan pendidikan dengan aman dan nyaman.
·         Pemerintah dan pemerintahan daerah bekerja sama untuk memperbaiki jalan transportasi menuju daearah yang sasarannya adalah sekolah. Tidak dapat dipungkiri, susahnya akses menuju daerah/sekolah menjadi alasan kuat untuk guru tidak  mau mengabdi di dearah. Hal ini menyangkut dengan kebutuhan sehari-hari para guru. Kebutuhan sehari-hari disini maksudnya adalah mencari kebutuhan untuk keperluan kehidupan sehari-hari. Jika persolan ini belum dirasa nyaman, maka persoalan guru masih akan belum menuju titik terang.
·         Memberikan Bea Siswa kepada putra-putri Indonesia yang punya semangat belajar yang tinggi. Ketika mengajar di daearah tidak jarang kita temui adanya anak-anak yang berprestasi yang tidak melanjutkan pendidikan karena faktor ekonomi. Sehingga semangat belajar mereka kadang tenggelam begitu saja, harapan mereka dengan mudahnya pudar, dan ditambah lagi tidak adanya dukungan dari pemerintahan daerah.  Hal ini perlu kita lakukan, untuk mencari bibit-bibit daerah yang nantinya akan melanjutkan kepemimpinan di daerah tersebut.
·         CPNS untuk profesi guru, sebaiknya diutamakan untuk guru-guru yang mau mengabdi didaerah. Hal ini merupakan tawaran yang membuat para guru akan melirik sekolah-sekolah yang ada di daerah. Dan yang paling terpenting disini, haruslah diutamakan dari daerah tempatan, supaya tidak terjadi lagi persoalan-persoalan diatas.
Jika semuanya sudah terpenuhi, maka pemerintah juga tidak boleh menutup tawaran untuk menerima guru-guru yang barasal dari daerah lain. Karena hal yang harus kita pahami kalau keberadaan guru-guru yang berasal dari daerah lainakan memberikan warna baru untuk pendidikan daerah tersebut. Selain itu, perbedaan daearah juga menambah rasa nasionalisme untuk guru dan anak didik untuk mencintai dan mengabdi diseluruh tanah air bangsa indonesia ini. Disisi lain, guru yang berasal dari daerah lain yang mempunyai rasa Nasionalisme tinggi akan mendorong semangat belajar anak didik untuk mengenal Indonesia, karena akan secara otomatis, asal daearah guru tersebut akan menjadi  pertanyaan mereka dan menimbulkan penasaran dan  berambisi untuk sampai di daerah lain. Sehingga ambisi tersebut dapat mendorong semangat anak didik untuk belajar dengan baik.
Dorongan yang diberikan akan menumbuhkan semangat juang anak didik untuk belajar dengan baik dan sungguh-sungguh demi mewujudkan apa yang dicita-citakan mereka. senada dengan itu Sang proklamator kita pernah mengatakan "Seribu orang tua hanya dapat bermimpi, satu orang pemuda dapat mengubah dunia.
Jadi dapat kita simpulkan pemerataan guru di Indonesia, harus menjadi tanggung jawab kita semua sebagai masyarakat indonesia. Dimana pemerintah mengadakan program-program yang mampu menjaring para guru tidak hanya di kota tetapi juga untuk bisa mengajar di daerah/daerah 3T.  Program tersebut tentunya harus didukung oleh para guru/pendidik tentunya untuk bersedia mensukseskan pendidikan supaya mencapai kesetaraan pendidikan Nasional. Jika kita bisa menjadi orang yang bermanfaat dari sejak kita muda, maka sangat besar peluang kita untuk menjadi pencetak pemimpin yang berkualitas dimasa depan, karena sebaik baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lain. Mari kita mempersiapkan diri untuk melahirkan pemimpin dan mutiara masa depan. Jika mutiara-mutiara dari Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Timur, dan Irian Jaya bersatu padu untuk membangun indonesia, maka tidak akan ada lagi yang mampu menggoyangkan nusantara ini.

Sebagai penutup bung karno dalam pidato lainya mengatakan:
Beri aku seribu orang tua, dan dengan mereka aku akan menggerakkan Gunung Semeru. Beri aku sepuluh pemuda yang membara cintanya kepada Tanah Air, dan dengan mereka aku akan mengguncang dunia.”


Daftar pustaka

Saleha Juliandi dkk. 2014. Pendidikan Anak Ala Jepang. Jakarta: Pena Nusantara

                                                                           




9 FAKTA MENARIK DARI MAHASISWA PPG SM3T V SANATA DHARMA PENDIDIKAN SEJARAh



Universitas Sanata Dharma merupakan salah satu universitas yang mendapatkan kepercayaan oleh pemerintah untuk mengadakan program PPG SM3T angkatan ke V. Yang terdiri dari empat program studi Pendidikan Sejarah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan Pendidikan Bahasa Inggris.
Uniknya mahasiswa PPG SM3T V Pendidikan Sejarah 100% berasal dari luar Jawa, yaitu berasa dari Universitas Riau, Universitas Negeri Padang, Universitas Ganesya Bali, Dan Universitas Nusa Cendana Timur. Berikut ada 9 fakta  menarik dari mahasiswa PPG SM3T V pendidikan sejarah :
    1.       Mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma angkatan V tidak pernah bawa tas ringan, karena bawaannya setiap hari terdiri dari laptop/notbook, buku paket SMA, colokan listrik, makan.
   2.      Mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma angkatan V kalau dikelas duduknya bukan kedepan/ditengah. Tetapi disudut-sudut dekat colokan listrik.
    3.       Mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma angkatan V terkenal dengan suaranya yang keras kurang kalem. (mungkin kerena berasal Medan, Riau, Padang, NTT yang sudah terkenal dengan watak yang keras,hehe)                                                          
    4.       Mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma angkatan V memiliki karakter yang berbeda-beda saat berargumentasi yang pada akhirnya menjadi bahan tertawaan.
    5.       Mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma angkatan V kalau pergantian jam Work Shop mulai banyak yang keluar. (beli gorengan, karena belum sempat sarapan)
   6.       Mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma angkatan V jam terakhir sudah mulai diam-diam (Karena kantuk mulai melanda).
    7.       Mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma angkatan V  pasti sudah pernah mekan di TAXAS.
   8.       Mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma angkatan V  yang cowok pasti kenal dengan pak de. (pak de supir bus yang antar jemput dari asrama-kekampus)
   9.       Mahasiswa PPG SM3T Sanata Dharma angkatan V  yang paling ditunggu-tunggu adalah kuliah lapangan (sekalian refresing dan selfi-selfi tentunya)




Oke …
Apakah  ada lagi???

Refleksi PPG SM3T di USD





Ketika mencapai titik batas,
ku mulai membuat batas baru lagi.
Batas yang terus mewarnai disetiap langkah kaki.
Ini pilihan.
 Tidak ada yang memaksa,
tetapi jalan itulah yang sudah digariskan Allah.
Menyemangati diri tiada henti dilakukan,
mengkhayal canda tawa ketika sudah sampai dititik yang dipilih.
Memetik hasil dari sebuah proses.


#MEMULAI KEMBALI

            Sanata dharama adalah salah satu dari 16 kampus yang diberikan kepercayaan untuk melaksanakan program PPG SM3T, yang terdiri dari empat jurusan, Pendidikan Sejarah, Pendidikan Biologi, Pendidikan Bahasa Inggris, dan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Pendidikan sejarah salah satunya. Kami terdiri dari 28 orang mahasiswa PPG SM3T yang terdiri dari 4 asal LPTK yaitu Universitas Riau, Universitas Negeri Padang, Universitas Pendidikan Ganesha dan Universitas Nusa Cendana Kupang.
Kegiatan sehari-hari tentunya Work Shop untuk membahas segala perangkat pembelajaran dan unsur-unsur lainnya tentunya untuk menunjang ke profesionalan sebagai guru. Program PPG SM3T memberikan banyak warna dalam setiap langkah .
Langkah ini berawal ketika aku kembali memulai aktivitas yang baru, namanya Program Profesi Guru (PPG). Program ini adalah lanjutan dari pengabdianku mengajar di wilayah 3T (Terdepan, terluar dan Tertinggal). Perbedaannya tentu sangat mencolok. Ketika mangabdi hanya tinggal sendiri sedangkan PPG tinggal bersama, ketika mengabdi kami di pelosok negeri sedangkan PPG kami tinggal di tengah kota, ketika mengabdi kami makan sendiri- sendiri sedangkan PPG kami makan bersama-sama, ketika mengabdi kami mengajar di Sekolah dasar sedangkan PPG kami mengajar di SLTA, ketika mengabdi kami dilepas sedangkan PPG kami dibimbing, dan ketika mengabdi kami diberikan tunjangan gaji sedangkan PPG kami hanya diberikan uang cukup makan. Hehe..

Ya begitulah perbedaannya. Walaupun demikian aku sangat menikmati proses ini. Proses yang belum tentu di rasakan oleh orang lain. Proses yang telah dibayarkan oleh negara untuk kami. Kesyukuran yang dalam tentu sudah terlontarkan kepada pemilik alam untuk segala kesempatan ini, kesempatan untuk mencicipi indahnya keberagaman, dan budaya bangsa.
Alhamdulillah...
Dalam proses kuliah ini kami pada dasarnya kami sangat senang, apalagi kalau ada kegiatan wisata sejarah dari kampus. Sebagai anak sejarah hal ini sangat membagakan bagi kami yang jauh dari pusat sejarah, jawa adalah pusatnya sejarah Indonesia yang biasa kami pelajari. Misalnya sangiran, museum ambarawa, candi-candi peninggalan agama Hindu, Budha yang biasanya kami hanya mempelajari dibuku, sekarang kami sudah mengetahuinya dengan nyata.

#KEHIDUPAN BERASRAMA

Hal yang baru kembali terasa dalam kehidupan saya, yaitu kehidupan berasrama.  Dalam kehidupan ini banyak perbedaan yang terlihat, mulai dari kebiaasaan, bahasa, nada suara, logat bicara, karakter selera serta agama.
Mungkin hal pertama yang pasti ditanyakan adalah:
Kenapa kami harus tinggal diasarama? Apa yang akan kami dapatkan ketika kami diasrama? Bukankah ini akan menjadi beban? .... atau pertanyaan-pertanyaan lain yang senada.

Bagi saya, kehidupan asrama adalah hal yang baru. Hidup bersama, makan bersama, berkegiatan sama bahkan tidur bersama adalah hal yang akan dilalui nantinya. Tentu ini bukanlah sebuah tuntutan yang tanpa makna. Pemerintah pasti punya tujuan yang akan kami ketahui nantinya. Dalam proses ini  tujuan  dibalik ini semua kami rasakan secara  bertahap.

Kehidupan asrama tidak bisa di pisahkan dengan solidaritas, keiklasan, kesederhanaan, kesabaran dan tentunya kedisiplinan. Bagaimana tidak, tinggal satu tahun bersama teman-teman yang sudah menjadi keluarga tentu membuat kita lebih dekat dengan mereka.  Mengenali keberagaman budaya dan pemikiran  rakyat indonesia juga merupakan keunggulan yang bisa kita dapatkan apabila kita bersekolah di asrama. Kita harus hidup dengan bermacam-macam tipe kepribadian dan pemikiran yang tentunya tidak semua dari hal tersebut adalah baik. Selain itu sering kali kita mengalami beda pendapat atas suatu hal. Hal ini dapat membuat kita beragumen terhadap apa yang kita yakini. Namun semua itu bertujuan untuk melatih kita menjadi pribadi yang bisa hidup di segala kondisi. Berbeda dengan sekolah non-asrama yang cenderung siswanya berasal dari daerah yang sama.

Selain itu yang menjadi perhatian saya selanjutnya adalah masalah harga makan. Sebagai perbandingan saja, di Pekanbaru (di Daerah saya) sekali makan berkisar Rp 10.000-15.000 rupiah  tetapi disini bagi kami sudah super murah. Makan nasi sama telor itu hanya membayar Rp 6000 rupiah, kalau makan nasi pakai ayam cuma Rp 7.500 rupiah, kalau pakai nasi ayam, tempe tahu, ditambah es teh ya paling cuma Rp 10.000 rupiah, nasi kucing juga ada harganya Rp 1500 rupiah.  Awalnya merasa heran dan tertawa liat harganya, tetapi lama-kelamaan kami malah tidak mau beli makan kalau harganya lebih dari Rp 10.000 rupiah. Tetapi walaupun demikian, kami tetap rindu makan dirumah, makan masakan ibu .. ya terkadang untuk melepas kangen, kami iuran dan masak bersama diasarama.

Selain itu hal yang menyenangkan ketika hidup diasrama adalah keramaian yang ada. Kami terbiasa mendengar suara ramai, hiruk piikuk dan saling tertawa lepas ketika ada hal lucu yang terjadi. Ditambah lagi ketika libur sudah datang, kami mulai mencari rute/tempat untuk menghilangkan kejenuhani asrama. Misalnya kami kepantai, jalan-jalan keliling kota  dan lain-lain.

Tetapi adakalanya kehidupan berasrama dalam kurun waktu satu tahun punya masa-masa yang sulit, misalnya dengan banyaknya tugas kampus yang harus dikerjakan, tugas-tugas dan beban mengajar yang harus ditunaikan, serta aturan dan tugas asrama yang harus dipatuhi, kadang membuat badan terasa sangat letih bahkan tidak jarang dari kami yang jatuh sakit.  Tidak banyak yang bisa kami berikan ketika ada diantara kami yang mengeluh, sakit, serta putus asa hanya doa, dan kata saling menyemangatkan. Tidak jarang juga rasa rindu kepada orang tua, keluarga serta kampung halaman. Mungkin hal ini sangat wajar, karena selama satu tahun ini interaksi dengan keluarga hanya via telepon. Berbeda  tentunya dengan teman-teman kami yang berasal dari Jawa, mereka bisa pulang dan bersandar pada bahu orang tua, sedangkan kami hanya bersandar pada bahu bantal. Hehe..

Walaupun demikian, kami sangat mengetahui betul kalau semua ini hanya proses yang harus dilalaui untuk orang yang mau keluar dari kesulitan. Kami tahu bagaimana bahagianya ketika kami lulus PPG dengan mendapatkan gelar baru yang nanntinya akan kami hadiahkan untuk orang tua kami.

Ya... asrama, namanya Lembaga Studi Realino. Disanalah saya tinggal, dimana perbedaan membuat kita lebih dekat, keberagaman membuat keindahan dan keletihan mendidik kesabaran. Semoga kami menjadi pribadi yang membanggakan.




#JADI GURU DI JOGJA
Menjadi guru adalah hal yang menyenangkan bagi saya, karena dalam proses mengajar kita dapat belajar, belajar untuk kognitif, belajar memahami, belajar besabar, belajar melawan tantangan-tantangan yang dihadapi dikelas. Suka duka pasti ada dalam proses ini, ketika waktu pengabdian kami mengajar anak-anak (SD) sekarang kami mengajar untuk anak yang akan menginjak dewasa (SMA) mengajarnya sama, tetapi cara tentunya berbeda. Kenakalan anak-anak dengan anak yang memasuki usia dewasapun pastinya berbeda. Mereka sangat antusias menerima kami ditengah-tengah mereka. Canda tawa mereka akan selalu menjadi perjalanan manis untuk kehidupan kami.


Disekolah kami juga melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan sekolah, Hut sekolah misalnya. Ketika sekolah mengadakan lomba-lomba baik akademik maupun non akademik, kami dari sejarahpun ikut ambil bagaian. Kami menawarkan adanya lomba debat kesejarahan untuk kelas XI dan kelas XII di SMAN 11 Yogyakarta. Ternyata antusias sekolah maupun peserta didiknya sangat bagus, sehingga kami merasa tertantang untuk memberikan yang terbaik untuk lomba ini. Mosi yang kami berdebatkan adalah mosi-mosi yang kontenporer tentang bangsa, pendididan dan sejarah Indonesia. Sehingga peserta didik sangat antusias mengikuti jalannya perlombaaan.

Walaupun demikian, segala tantangan dan proses ini pasti akan terlewati. Anggapan setiap orang mungkin tidak akan sama ketika melihat kita berjuang untuk mimpi kita. Mereka mungkin akan menyemangati atau bahkan mentertawakan kita. Namun, apapun itu seharusnya kita jangan merasa khawatir. Tetaplah fokus dalam mengejar impian, buatlah mereka terpana dan takjub ketika kita berhasil meraih mimpi. Mimpi akan selalu menjadi bunga tidur dalam hidup kita jika kita sendiri tidak bergerak dan berusaha untuk mewujudkannya.
Selain mengajar hal baru kambali saya rasakan adalah ketika kami melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yang saya tahu PTK ini adalah satu penelitian yang dilakukan teman saya waktu kuliah S1 dulu sebagai syarat untuk menyelesaikan tugas akhir, yaitu skripsi, berbeda dengan saya sewaktu skripsi penelitian saya langsung dilapangan bukan didalam kelas. Jika mendengar skripsi tentu fikiran kita akan langsung berkontak denga sesuatu yang sangat sulit dan susah dilakukan, penuh tantangan dan bahkan tidak jarang mahasiswa yang gagal hanya karena skripsi. Sebenarnya tidak ada masalah dari skripsinya, yang menjadi permasalahannya adalah ketika dalam kurun waktu 4 bulan kami mengajar, kami harus melaksanakan tugas-tugas kuliah, tugas dan bebab mengajar, dan ditambah lagi dengan beban kami harus melaksanakan PTK dan harus siap selama PPL berlangsung. Sesuatu yang baru yang belum pernah kami coba, langsung kami dihadapkan pada kondisi seperti ini. Walaupun demikian, kami hanya bisa yakin pada diri sendiri, kalau kami akan bisa melakukan ini semua dengan baik.

Proses demi proses kami lakukan, walaupun kadang banyak mengeluh akhirnya kami bisa menyelesaikan PTK dengan bimbingan para dosen pembimbing serta guru pamong. Rekan-rekan seperjuangan yang hebat selalu menyemangati satu sama lain, yaitu Kak Fitri, Bg Febri, Ancak dan Mega. Perjalanan ini yang akan menjadikan kita orang-orang hebat selanjutnya.

Hiduplah Seperti manusia yang melayang tanpa tanpa tiang.  Ketika orang lain melihat kehebatan dan kesuksesan seseorang ketika itu kita diam dengan segala usaha dan perjuangan yang orang lain tidak mengetahuinya.

# Iren Novita Sari, S.Pd

Pendidikan Sejarah
SM3T lptk Universitas Riau.
Lokasi SM3T, Kec. Lamaknen Selatan, Belu, NTT.
PPG di Universitas Sanata Dharma.






Kamis, 02 April 2020

CONTOH salah satu RPP 1 Lembar (Terbaru)


ENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
IPK: 3.3.4/IPK 4.3.5

Sekolah                  : SMP Negeri 1 Koto Kampar Hulu
Mata Pelajaran       : IPS        Kelas/Semester         :  VII ( tujuh )/Genap
Sub Materi Pokok   : Kegiatan Produksi
Alokasi Waktu       : 4 x 40 menit (2 x Pertemuan)

TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model Discovery Based Learning peserta didik diharapkan mampu menganalisis kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi) kaitannya dengan perkembangan IPTEK serta menyajikan contoh kegiatan ekonomi yang berkaitan dengan IPTEK.

KEGIATAN PEMBELAJARAN        Pertemuan ke-4
Kegiatan/
Sintaks
Deskripsi Kegiatan
PPK
Waktu
Pendahuluan
a)   Mengucapkan salam, mengecek kebersihan kelas, berdoa, menyanyikan lagu nasional, dan absensi.
b)   Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c)   Memberikan stimulus kepada peserta didik dengan menayangkan video dan gambar tentang dinamika ekonomi indonesia. Kemudian merangsang peserta didik untuk bertanya atau memberikan pertanyaan seputar video yang telah tayangkan tersebutMisalnya: (4Cs: Creativity Thinking an Innovation)
·         Mengapa perubahan itu terjadi?
·         Apa pengaruh positif dan negatif dari IPTEK mengenai perubahan ekonoomi!
·         Apa yang kalian ketahui tentang Online Shoping?
·         Apa peran Online Shopping terhadap kelangsungan kegiatan ekonomi?

Religius
Nasionalis
Peduli lingkungan
10 menit
Kegiatan Inti
Tahap – 1
Orientasi peserta didik pada masalah


LITERASI

4Cs

HOTS
Creativity Thinking and innovation
a)       Guru meberikan konsep dan gambaran umum mengenai iptek,ekonomi serta pengaruhnya dalam kehidupan.
b)      Setelah anak cukup faham tentang konsepnya, guru membentuk kelompok dan memberikan LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik) kepada masing-masing kelompok.
c)       Peserta didik memahami dan mulai berdiskusi dengan teman kelompok.
Rasa ingin tahu

Berpikir kreatif

10’
Tahap – 2
Mengorganisasi peserta didik
Collaboration
Tugas (LKPD) yang diberikan kepada peserta didik berbeda disetiap kelompok.
Kerjasama
5’
Tahap – 3
Membimbing peyelidikan
Critical Thinking and Problem Solving
Guru mendorong peserta didik untuk mengumpulkan data dan informasi terkait pengaruh IPTEK dalam  kegiatan ekonomi serta membantu untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Berpikir kritis
20’
Tahap – 4
Mengembangkan hasil karya
Collaboration
a)    Masing-masing kelompok mengumpulkan informasi atau bahan baik dari buku, modul, atau internet terkait dalam pemecahan masalah dalam LKPD.

Berpikir kreatif
20
Tahap – 5
Menganalisis
& menyajikan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Communication
a)       Setelah waktu habis, guru mempersilahkan kepada Masing-masing kelompok untuk menampilkan hasil diskusinya dan kelompok yang lain saling bertanya dan berdiskusi untuk menyatukan pemahaman.
b)      Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik jika berhasil menyajikan serta menjawab dengan benar permasalahan dalam diskusi.
c)       Guru memberikan koreksi jika terdapat kekeliruan serta memberikan penguatan jika hasil diskusinya benar.
d)      Guru bersama peserta didik melakukan refleksi dan menyimpulkan materi terhadap hasil pemecahan masalah yang telah dilakukan.

Komuni-
katif
10’
Penutup
1.     Guru memberikan Post Tes berupa soal Essay kepada peserta didik.
2.     Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
3.     Peserta didik mengucapkan salam penutup kepada gurunya.
Mandiri
Kreatif
Religius
15

PENILAIAN
Penilaian Sikap: Observasi/Jurnal;  Penilaian Pengetahuan:  tes essay;
Penilaian Keterampilan:  Unjuk Kerja, kegiatan diskusi dan presentasi
Mengetahui,                                                                                               Tanjung 12 Maret 2020
Kepala, SMPN 1 KOTO KAMPAR HULU                                                           Guru Mata Pelajaran,


            Zamra, S.Pd                                                                                                   Wasriono, S.Pd
NIP. 197205262007011003                                                                                  NIP. 199001262019031002