Kamis, 04 Mei 2017

KKN Kebangsaan Se Wilayah Barat Indonesia tahun 2013




Ceritaku  bersama mereka
  di Desa Lambunot Paya
Kecamatan Kuta Baro, Aceh besar

 


Berawal dari keberanian, dan keiklasan,  Saya memutuskan untuk KUKERTA di Aceh besar ini. Hal yang paling terindah bagi saya ketika saya mendapatkan hal-hal yang baru, yang nantinya  menjadi cerita dilembar kehidupanku.
Saya juga merasa bangga, menjadi salah satu peserta KKN Nasional yang diikuti oleh 20 Universitas di wilayah Barat Se Indonesia. Ketika datang, kami disambut dan dijamu baik oleh orang nomor satu di Universitas Syah Kuala, Bapak Camat, dan Bapak Geucik tempatan KKN saya.
Awalnya Saya merasa sedih, ketika kami dari universitas riau semuanya dipisah, untuk bergabung dengan kelompok-kelompok lain, yang berasal dari Universitas yang berbeda pula. Tetapi saya yakin ini nantinya akan menyenangkan, karena ini tantangannya, ya seperti keberanian kami sedang diuji.  Meskipun ada rasa canggung tapi lebih terasa indahnya perbedaan itu. Bahasa, kebudayaan, cita rasa/makanan, suasana, dan orang-orang yang berbeda menghiasi hari-hari saya.
Masyarakat yang penuh keramahan, ibu-ibu yang sangat sayang kepada kami, bahkan kami dihujat makanan, sayur-sayuran, buah-buahan, bahkan anak-anak mereka tidak pulang-pulang dari posko kami. Selain itu semua kegiatan kami disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat, ramai dan ramai setiap kali kami melakukan kegiatan yang positif.
Selama satu bulan saya KUKERTA di Aceh besar ini banyak hal yang saya temui, dan rasakan.  Salah satunya Saat bulan ramadhan, suasana disini begitu ramai dengan suara gemuruh pemuda-pemuda yang bershalawat, nyanyi islami, takbir bahkan tampa non stop semalaman.
Aceh juga terkenal dengan kopinya. Jadinya tidak jarang kita temui banyaknya kafe-kafe yang menyediakan beragam macam dan jenis kopi yang disajikan.
Aceh juga dikenal dengan propinsi yang amat mengandung cerita sejarah yang pilu, lebih dari 23.000 menjadi korban bencana tsunami.  Karena datang ke daerah itu, rasanya  ikut merasakan kejadian pilu di daerah tersebut.
Selain itu, tradisi di Aceh juga terlihat pada saat menyambut bulan Puasa Ramadhan. Masyarakat antar kecamatan melakukan aktivitas masak dan makan bersama di pantai sambil menikmati indahnya pantai, masyarakat terlihat berbagaia sekali dan menikmati moment-moment itu, dan kamipun ikut larut dalam kegembiraannya
Namun, semua ini telah menjadi cerita ku. Dan semoga KUKERTA Nasional  selanjutnya memberikan inspirasi bagi kita semua, untuk perbaikan dimasa depan. Ingatlah jalan kita masi panjang. Tetap lakukan yang positif untuk mendapatkan hal yang positif pula.
Terimakasih untuk teman-teman sepenempatanku, beb yuni, wita, lutvi, arif, rusdi, dan irfan atas semunya. Pengalaman ini akan menjadi cerita indah. 



1 komentar: