Ceritaku bersama
mereka
di Desa Lambunot Paya
Kecamatan Kuta Baro, Aceh besar
Berawal
dari keberanian, dan keiklasan, Saya
memutuskan untuk KUKERTA di Aceh besar ini. Hal yang paling terindah
bagi saya ketika saya mendapatkan hal-hal yang baru, yang nantinya menjadi cerita dilembar kehidupanku.
Saya
juga merasa bangga, menjadi salah satu peserta KKN Nasional yang diikuti
oleh 20 Universitas di wilayah Barat Se Indonesia.
Ketika
datang, kami disambut dan dijamu baik oleh orang
nomor satu di Universitas Syah Kuala, Bapak Camat, dan Bapak Geucik tempatan
KKN saya.
Awalnya
Saya merasa sedih, ketika kami dari universitas riau semuanya dipisah, untuk
bergabung dengan kelompok-kelompok lain, yang berasal dari Universitas yang
berbeda pula. Tetapi saya yakin ini nantinya akan menyenangkan, karena ini
tantangannya, ya seperti keberanian kami sedang diuji. Meskipun ada rasa canggung tapi lebih terasa
indahnya perbedaan itu. Bahasa, kebudayaan, cita rasa/makanan, suasana, dan
orang-orang yang berbeda menghiasi hari-hari saya.
Masyarakat
yang penuh keramahan, ibu-ibu yang sangat sayang kepada kami, bahkan kami
dihujat makanan, sayur-sayuran, buah-buahan, bahkan anak-anak mereka tidak pulang-pulang
dari posko kami. Selain itu semua kegiatan kami
disambut dengan tangan terbuka oleh masyarakat, ramai dan ramai
setiap kali kami melakukan kegiatan yang positif.
Selama
satu bulan saya KUKERTA di Aceh besar ini banyak hal yang saya
temui, dan rasakan. Salah satunya Saat
bulan ramadhan, suasana disini begitu ramai dengan suara gemuruh pemuda-pemuda
yang bershalawat, nyanyi islami, takbir bahkan tampa non stop semalaman.
Aceh
juga terkenal dengan kopinya. Jadinya tidak jarang kita temui banyaknya
kafe-kafe yang menyediakan beragam macam dan jenis kopi yang disajikan.
Aceh
juga dikenal dengan propinsi yang amat mengandung cerita sejarah yang pilu,
lebih dari 23.000 menjadi korban bencana tsunami. Karena datang ke daerah itu, rasanya ikut merasakan kejadian pilu
di daerah tersebut.
Selain
itu, tradisi di Aceh juga terlihat pada saat menyambut bulan Puasa Ramadhan. Masyarakat
antar kecamatan melakukan aktivitas masak dan makan bersama di pantai sambil
menikmati indahnya pantai, masyarakat terlihat berbagaia sekali dan menikmati
moment-moment itu, dan kamipun ikut larut dalam kegembiraannya
Namun,
semua ini telah menjadi cerita ku. Dan semoga KUKERTA Nasional selanjutnya memberikan inspirasi bagi kita
semua, untuk perbaikan dimasa depan. Ingatlah jalan kita masi panjang. Tetap
lakukan yang positif untuk mendapatkan hal yang positif pula.
Terimakasih
untuk teman-teman sepenempatanku, beb yuni, wita, lutvi, arif, rusdi, dan irfan
atas semunya. Pengalaman ini akan menjadi cerita indah.
heheheh... luar biasa beb.... I Miss
BalasHapus